Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.
DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana (Hartono, 1999:684).
Beberapa simbol dalam DFD antara lain:
1. External entity (kesatuan luar)
Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesauan luar dapat berupa:
a. Suatu kantor, departemen, aau divisi dalam perusahaan.
b. Orang atau sekolompok orang di organisasi tersebut.
c. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok.
d. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.
Simbol: kesatuan luar dapat digambarkan dengan suatu notasi kotak.
2. Data flow (arus data)
Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut:
a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c. Masukan untuk komputer.
d. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
e. Suatu isian yang dapat dicatat pada buku agenda.
Simbol: Arus data dapat digambarkan dengan suatu panah.
3. Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
Simbol:
4. Data store (simpanan data)
Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa:
a. Suatu file atau database di sistem computer.
b. Suatu arsip atau catatan manual.
c. Suatu tabel acuan manual.
d. Suatu agenda atau buku.
Simbol:
3. SYSTEM PROCEDURE DIAGRAM (FLOWMAP)
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).
System Procedure Diagram menggunakan simbol – simbol sebagai berikut :
a. Simbol Dokumen: digunakan untuk menggambarkan input-output berupa dokumen yang printable dan berwujud, contohnya : barang yang dibeli, KTP, KTM, email (karena printable), kwitansi dan lainnya.
b. Simbol Proses Computer: Untuk menggambarkan jalannya sistem yang ada. Contohnya,jika kita memakai Ms. Excel atau website untuk save/insert/update/delete data, pakailah simbol ini.
c. Simbol Proses Manual: Kegiatan proses yang di lakukan dengan manual.
d. Garis alir: Menunjukan alir data dari atau ke proses.
e. Simbol Data: sama halnya dengan simbol dokumen, simbol ini digunakan untuk menggambarkan input-output, hanya saja yang non-printable, contohnya data diri registrasi email, atau memberikan komentar kepada sistem.
f. Database: Tempat penyimpanan data berbasis database.
g. Simbol Storage: Simbol ini merupakan simbol input-output, tapi biasanya harus mempunyai panah masuk dan keluar dari proses yang sifatnya computerized (yang petak segi empat).
Aturan Membuat Flowmap
Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programmer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:
1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati – hati.
7. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan system.
4. ENTITY RELATIONAL DIAGRAM (ERD)
Merupakan jaringan yang menggunakan susuanan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan obyek data dan relationship yang ada pada obyek tersebut. Di sampng itu Model ER ini merupakan salah stau alat untuk perancangan dalam basis data.
1. Komponen ERD
a. Entity: suatu objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya. Simbol:
b. Relationship: hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Simbol:
c. Atribut: karakteristik dari Entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut. Simbol:
2. Derajat Relationship
a. Unary (Derajat Satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
b. Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
c. Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.
3. Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship. Jenis – jenis Cardinality Rasio:
a. Satu ke satu (One to one) 1:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu atau hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b. Satu ke banyak (One to many) 1:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak atau setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke satu (Many to one) M:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
d. Banyak ke banyak (Many to many) M:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak atau Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
4. Langkah – langkah membuat ERD
a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity ynag terlibat
b. Menentukan atribut – atribut key dari masing – masing entity
c. Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign – keynya
d. Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
e. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut – atribut yang bukan kunci (non key)
5. Contoh kasus
a. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_MK, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.